Sabtu, 17 Agustus 2013

Cerita Pendek "CERPEN" Pesilat Asal Cimande



PESILAT ASAL CIMANDE

           Dahulu kala disebuah kota, yang sekarang bernama kota Bogor. Ada seseorang santri yang selalu menimba ilmu dimana-mana, yang bernama Ahyani. Dia selalu mesantrenkan diri diberbagai pesantren terutama di daerah Jawa barat dan Banten. Suatu ketika dia berniat untuk menyantrenkan dirinya disebuah pesantren yang berada disebuah daerah tepatnya di Banten. Saat dia sedang pesantren, dia suka sekali ilmu bela diri terutama bela diri pencak silat. Dia selalu belajar pencak silat sehingga ilmunya makin lama makin bertambah. Di suatu daerah di Banten, ada sebuah perguruan pencak silat yang terkenal. Namun, perguruan itu menyalah gunakan ilmu bela diri pencak silat dengan sewenang-wenang, sehingga ilmu itu digunakan dengan kejahatan.
Kejahatannya itu adalah selalu membuat onar, merampok, membuat rusuh keadaan masayarakat yang sedang tentram, dan memalaki para pedagang. 


      Suatu ketika, Ahyani ditugaskan oleh Kyai besar di pesantren itu untuk memberantas para perampok yang selalu menggunakan ilmu bela diri itu dengan sewenang-wenang. Lalu Ahyani pun melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kyai besar, yaitu memberantas para perampok tersebut. Saat Ahyani dalam perjalanan, kebetulan sekali perampok itu sedang merampok seseorang, langsung saja Ahyani mendatangi para perampok tersebut untuk dikalahkannya. Namun, sebelum itu Ahyani memberi sebuah nasihat kepada para perampok itu agar segera bertaubat dan tidak berbuat onar dan kejahatan lagi, tetapi para perampok itu tidak mau mendengar nasihat dan menentang Ahyani. Lalu, Ahyani pun langsung memberikan sebuah pelajaran kepada para perampok dan mengalahkan mereka, akhirnya para perampok itu kabur ketakutan.


     Lalu disuatu hari Ahyani pun ditantang oleh ketua perguruan pencak silat dari para perampok tersebut, untuk melawan dia di markasnya (dengan catatan harus datang seorang diri). Kemudian Ahyani pun menerima undangan tantangannya tersebut, dan datang seorang diri menuju markas para perampok tersebut tanpa ada yang menemaninya. Dan Ahyani pun dengan keberaniannya datang ke markas perguruan pencak silat dari para perampok tersebut, sedangkan disana banyak para anggota perampok dari perguruan pencak silat tersebut. Lalu Ahyani pun bertarung dengan ketua para perampok tersebut, dan berhasil mengalahkannya. 


          Ahyani pun berhasil menaklukan perguruan pencak silat dari para perampok tersebut, dan akan memberi ampun jika para perampok tersebut agar segera bertaubat dan kembali ke jalan yang benar dan tidak berbuat onar lagi maupun kejahatan. Akhirnya para perampok itu mau mendengarkan nasihat Ahyani, dan menjalaninya. Lalu saat Ahyani pulang menuju pesantren, langsung disambut meriah oleh para rekan-rekannya, masyarakat, dan oleh Kyai besar di pesantren itu. Dan Kyai besar mengganti nama Ahyani menjadi Yahya. Dan hebatnya lagi, Ahyani yang sekarang mengganti namanya menjadi Yahya, dan ditakuti oleh para pesilat dari Banten, dan diberi julukan PESILAT ASAL CIMANDE. Ahyani pun pulang ke kampung halamannya di Bogor, dan disana pun disambut meriah. Cimande adalah salah satu nama kampung yang berada di kabupaten Bogor, yang terkenal dengan pencak silatnya yang luar biasa.  



~Pengarang Rana d Dragon~ 



Link Download:

-RBS DOWNLOAD- 

8 komentar:

  1. makasih yah gan, berkat artikel cerpen ini, ane dapet nilai 80 disekolah hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh ya sama-sama, dan selamat yah gan atas nilainya

      Hapus
  2. Gan kagak bisa dicopy artikelnya nih, gua jadi gak bisa Print!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. mohon maaf gan, karena kami memasang protect pada blog ini.

      Hapus
  3. Balasan
    1. haha thanks banget yah gan, kalo ada request artikel langsung hubungi saya gan. terima kasih atas kunjungan anda

      Hapus
  4. halo gan, saya dari tanggerang banten. saya mau tanya.
    ini beneran atau bohongan ceritanya ? karena ini mungkin sangat menarik

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini diadopsi dari kisah nyata, Ahyani itu Kakek Buyut saya. tapi alur ceritanya dibuat fiksi, karena sumbernya berupa lisan dari Almarhum Bapak saya. Jadi kurang-lebih ceritanya seperti ini.

      Hapus